Beuh,, kalo yang satu ini harusnya bikin bangga masyarakat papua. Adalah Chun, Uya dan Ongen tiga orang dancer dadakan asal Sorong, Papua, yang dibentuk di Jogja untuk mengikuti ajang IMB. Berkat penampilan mereka yang sangat energik menampilkan tarian modern bercampur dengan tarian tradisional papua, membuat papua begitu dikenal dan disukai banyak penonton Indonesia mencari bakat. Tinggal di wilayah timur Indonesia tak menghalangi bakat natural, skill, dan kreativitas mereka untuk bisa memukau penonton Indonesia. Namun perbedaan penggunaan bahasa kota yang asing di telinga mereka justru kadang membuat penonton tergelitik. Termasuk ketika Funky Papua (FP) ditanya juri mengenai motivator dan inspiratornya dalam setiap penampilan,, Chun salah satu personelnya dengan percaya diri menjawab, "Saya!". Juri dan penonton dibuat tertawa,, namun hingga minggu berikutnya malahan kejadian kocak ini menjadi beban buat FP mencari tau arti kata motivator ini.
dengan komunitas bernama FUNKY PAPUA ZHORON'K COMMUNITY sebenarnya tim yang didirikan di Sorong, Papua, sejak 10 Agustus 2006 ini terbagi menjadi 2 tim yang berbeda, Funky Papua dengan 4 personil dan Zhoronk Dancer dengan 4 Personil. Namun yang bergabung bersama Funky Papua di IMB sebenarnya 2 Orang dari Funky Papua dan 1 Orang dari Zhoronk Dancer yang kebetulan saat audisi sedang berada di Jogja dan ngedadak ikut audisi IMB. Nasib baik mengantar *New* Funky Papua ini terus bertahan di karantina program IMB dan meninggalkan keluarga dan sahabat-sahabat di Papua.
Pada Diary IMB yang tayang setiap Minggu Pukul 2 siang (14.00 WIB) edisi 20 Juni 2010 diceritakan ternyata minggu lalu FP mendapat hadiah 'Pulang Kampung' dari penyelenggara IMB. Dengan haru bahagia akhirnya Chun, Uya, dan Ongen bisa kembali bertemu keluarga di tanah papua. Dari rekaman perjalanan Funky Papua ke tanah kelahirannya, ternyata diketahui ketiga orang berbakat ini berasal dari keluarga muslim beragama Islam yang merupakan minoritas di tanah Papua, tidak heran kalau saat FP berlaga di IMB ada pendukung berwajah papua yang memakai jilbab/kerudung, mungkin masih keluarga besarnya :D. Namun tentunya hal ini sama sekali tidak menjadi kendala, FP sangat disambut baik oleh keluarga dan warga sekitar, bahkan FP diarak keliling kota sorong untuk menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan masyarakat selama ini.
dengan komunitas bernama FUNKY PAPUA ZHORON'K COMMUNITY sebenarnya tim yang didirikan di Sorong, Papua, sejak 10 Agustus 2006 ini terbagi menjadi 2 tim yang berbeda, Funky Papua dengan 4 personil dan Zhoronk Dancer dengan 4 Personil. Namun yang bergabung bersama Funky Papua di IMB sebenarnya 2 Orang dari Funky Papua dan 1 Orang dari Zhoronk Dancer yang kebetulan saat audisi sedang berada di Jogja dan ngedadak ikut audisi IMB. Nasib baik mengantar *New* Funky Papua ini terus bertahan di karantina program IMB dan meninggalkan keluarga dan sahabat-sahabat di Papua.
Pada Diary IMB yang tayang setiap Minggu Pukul 2 siang (14.00 WIB) edisi 20 Juni 2010 diceritakan ternyata minggu lalu FP mendapat hadiah 'Pulang Kampung' dari penyelenggara IMB. Dengan haru bahagia akhirnya Chun, Uya, dan Ongen bisa kembali bertemu keluarga di tanah papua. Dari rekaman perjalanan Funky Papua ke tanah kelahirannya, ternyata diketahui ketiga orang berbakat ini berasal dari keluarga muslim beragama Islam yang merupakan minoritas di tanah Papua, tidak heran kalau saat FP berlaga di IMB ada pendukung berwajah papua yang memakai jilbab/kerudung, mungkin masih keluarga besarnya :D. Namun tentunya hal ini sama sekali tidak menjadi kendala, FP sangat disambut baik oleh keluarga dan warga sekitar, bahkan FP diarak keliling kota sorong untuk menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan masyarakat selama ini.
0 komentar:
Posting Komentar